Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membeli Rumah Untuk Pendapatan UMR


Image from unsplash/Vlad Yuhimchuk

Kali ini kita akan membahas tips beli rumah buat teman-teman semua yang berpenghasilan UMR. Wah emangnya bisa ya orang dengan gaji UMR tapi bisa kebeli rumah? Jawaban nya bisa dan aku bakalan jelasin caranya di artikel ini. 

Tapi sebelum lanjut aku mau samain persepsi kita dulu ya, tentunya rumah yang aku bahas disini adalah rumah yang berada dalam range budget mereka yang penghasilannya UMR, jadi jangan dibayangin kalau rumahnya luas, rumah bertingkat atau rumah yang punya halaman gede.

Rumah yang aku bahas di sini adalah rumah sederhana yang dapetin bantuan subsidi KPR dari pemerintah yang harganya itu berkisar antara 100-200 jutaan per unit. Umumnya bentuk rumah dengan harga 100-200 jutaan yaitu sederhana, luas bangunannya sekitar 21-36 m2 dan umumnya berjejer di perumahan seperti gambar di bawah.


Tapi jangan salah ya, kalau nantinya di makeover dengan tepat Interior rumah kayak gini bisa tampil cukup manis dan nayaman untuk ditinggalin buat keluarga kecil.

Di artikel ini kita bakalan coba mengupas beberapa point tentang rumah dengan subsidi KPR, ini dia poin-poin yang bakalan dibahas di artikel ini;

  • Apa itu KPR subsidi & apa saja yang disubsidi
  • Ada di mana saja & berapa harganya
  • Spesifikasi rumah
  • Skema & syarat-syaratnya
  • Simulasi beli rumah, cicilan & DP nya
  • Kelebihan dan kekurangannya
Kita mulai bahas dari point yang pertama,

Apa sih KPR subsidi & apa yang disubsidi?

Jadi KPR subsidi ini adalah pembiayaan kepemilikan rumah yang mendapat bantuan dan keringanan dari pemerintah, keringanan nya berupa:
  • Bantua DP makasimal 4 juta rupiah
  • Subsidi pembayaran bunga flat 5% maksimal 20 tahun (umumnya bunga floating KPR sekitar belasan % per tahun)
  • Bungan flat 5% sudah mencakup ragam jenis asuransi (asuransi jiwa, kebakaran, kredit)
  • Bebas pajak PPN 
  • DP rendan dimulai dengan 1% saja
Dengan semua subsidi tersebut cicilan buat punya rumah menjadi lebih terjangkau dan harapannya mereka yang berpenghasilan rendah tetap berkesempatan mempunyai rumah dengan dukungan pemerintah. 

Program KPR subsidi ini sebetulnya ada beberapa pilihan;
  • FLPP
  • SSB
  • BP2BT
  • SBUM
  • Tapera
Tapi kali ini kita bahas spesifik tentang FLPP dan SSB, karena dua program KPR subsidi ini yang paling umum, juga alokasi dananya besar dan gampang diakses banyak orang. FLPP itu singkatan dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dan SSB singkatan dari Subsidi Selisih Bunga. Keduanya sama-sama program KPR subsidi, terus bedanya apa sih?

Yang pertama perbedaan dari sisi penyedia dana nya, di program FLPP pemerintah nyediain 90% atau sebagian besar dana sisanya dari bank penyalur. Sementara kalau diprogram SSB dananya itu disediakan oleh bank penyalur, pemerintah hanya menyediakan dana subsidi saja untuk selisih bungannya. 

Lalu yang kedua, perbedaan dari sisi benefitnya. Dari sisi bunga, buat FLPP bunga itu flat 5% selama maksimal 20 tahun. Sementara SSB flat 5% selama maksimal 10 tahun, sisa bunganya itu bakalan pakai bunga floating sekitar belasan persen per tahun. Untuk kriteria gaji, program FLPP itu ranges gaji antara dibawah 4 juta dan maksimal 8 juta, sedangankan SSB di sekitarann ranges gaji diatas 4 juta dan maksimal 8 juta.
Dari sini bisa kelihatan ya, jadi secara garis besar FLPP ni lebih cocok buat kamu yang bergaji di bawah 4 juta rupiah dan ingin tenor cicilan selama maksimal 20 tahun.

Sementara SSB itu lebih cocok buat kamu yang bergaji diatas 4 juta sampai maksimal 8 juta dan ingin mengambil tenor cicilan selama maksimal 10 tahun. Nanti kamu bisa mendapat pilihan ingin pakai FLPP atau SSB sesuai sama program yang tersedia di bank pelaksana. Oh ya KPR subsidi itu ada kuotanya jadi memang ada kasus dimana kita kehabisan kuota dan harus nunggu sampai periode berikutnya.

Ada di mana saja & berapa harganya?

Subsidi KPR ini tersebar di seluruh Indonesia, buat daftar rumah subsidi di daerah kamu, kamu bisa langsung cek website pembiayaan.pu.go.id. Di sana kamu bisa cek daftar rumah subsidi beserta foto, spesifikasi rumah dan juga lokasinya atau kamu juga bisa cek di aplikasi SIKASEP yang kepanjangannya adalah Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan. Aplikasi ini juga disediakan oleh kementerian PUPR.

Untuk harga-harga rumah subsidi itu variatif tergantung lokasi dan juga luas tanahnya, tapi rata-rata ada dirangesnya i100-200 jutaan. Disisi lain pemerintah juga menentukan batas maksimal harga rumah subsidi berdasarkan zona lokasi, detil batas maksimal zona lokasi bisa kamu cek di tabel ini. 


Image from youtube/ngomongin uang

Jadi nih, kalau misalnya kamu beli rumah subsidi daerah Jabodetabek berarti harga tertingginya adalah 168 juta rupiah. Penentuan harga maksimal dari pemerintah ini terus berubah dari waktu ke waktu mengikuti kenaikan harga bahan bangunan dan juga harga tanah. Jadi kamu harus cek harga rumah secara bekala bisa jadi saat kamu baca artikel ini harganya sudah berubah dari harga yang ada di tabel.

Spesifikasi rumah

Kira-kira spesifikasi rumah subsidi itu sperti ini, luas bangunannya minimal 21m maksimalnya 36m dan luas tanahnya minimal 60m maksimalnya 200m. Umumnya rumah subsidi itu terdiri dari satu ruang tamu, dua kamar tidur dan juga satu kamar mandi. Jadi memang belum ada bangunan yang diperuntukkan buat dapur, dan garasi depan rumah juga sering kali masih tanah saja. 


Image from youtube/ngomongin uang

Dari sisi spesifikasi memang cukup terbatas mengingat adanya harga maksimal buat rumah tersebut, jadi bisa dibilang rumah KPR subsidi masih perlu direnovasi dulu sebelum sepenuhnya layak buat tempatin. 


Image from youtube/ngomongin uang




Skema & syarat-syaratnya

Untuk mengambil rumah KPR bersubsidi ini kamu harus memenuhi beberapa sayarat, diantaranya:
  • WNI domisili Indonesia
  • 21 tahun atau sudah menikah
  • Belum punya rumah dan belum pernah menerima subsidi rumah
  • Gaji lebih kecil atau sama dari batas ditentukan
  • Masa kerja atau bidang usaha minimal 1 tahun
  • Memiliki NPWP dan SPT pajak
Untuk info lengkapnya bisa kamu cek di sini pembiayaan.pu.go.id. Buat persyaratan dokumen kamu bisa cek di pug-pupr.pu.go.id dan kamu juga bisa cek halaman persyaratan pengajuan KPR subsidi di website Bank penyalurnya.

Simulasi beli rumah, cicilan & DP nya

Yang pertama kita hitung dulu nih kemampuan beli rumah kita, misalnya Reza gajinya 3 juta rupiah/bulan idelanya beli rumah diharga berapa ya?

Idealnya harga rumah itu maksimal lima tahun pendapatan kita saat ini, jadi dalam kasus Reza berarti (3.000.000 x 12 bulan) x 5 tahun - 180.000.000. Artinya harga rumah maksimal yang mampu dibeli Reza adalah 180 juta. Dan cicilin perbulan itu idealnya maksimal 30% dari gaji maka 3.000.000 x 0.3 = 900.000 per bulan. 
Jadi cicilan rumah maksimal yang mampu dibayar Reza adalah 900.000 rupiah per bulan.


Image from youtube/ngomongin uang


Misalnya ada rumah yang lagi diincar Reza, harganya 150.000.000 dan Reza ingin ngambil KPR subsidi kira-kira detailnya seperti ini. 

Harga rumah = 150.000.000
DP = 15.000.000 (10%)
subsidi dari pemerintah = 4.000.000, maka
pinjaman = 150.000.000 - 15.000.000 - 4.000.000 = 131.000.000
dengan bunga flat 5% dengan waktu pinjaman 20 tahun/240 bulan.


Image from youtube/ngomongin uang


Dan untuk detail hitungan angsuran perbulan bisa dilihat dari link spreadsheet ini https://bit.ly/angsuranrumah, untuk sheet pertama perhitungan skema FLPP dan di sheet ke dua itu perhitungan skema SSB. Kira-kira selama 20 tahun Reza membayar Rp824.542. Artinya buat Reza dan temen-teman lainnya yang punya gaji UMR, agar bisa mendapatkan rumah ini beban keuangannya ada dua. Yang pertama kumpulin DP minimalnya itu 1% dari harga rumah, tapi aku sarani 10% dan juga harus menyisihkan pendapatan tiap bulan 865 ribu. Semoga masih bisa diusahain ya buat teman-teman dengan ranges gaji UMR. Dan untuk simulasi hitungan yang ada di spreadsheet bisa kamu download dan kamu bisa hitung sendiri sesuai harga rumah dan rencana tenor cicilan kamu sendiri.



Image from youtube/ngomongin uang


Dari simulasi di atas skema SSB jauh lebih mahal dibandingkan dengan skema FLPP, itu dikarenakan, walaupun bunganya sama-sama flat 5% bunga FLPP itu berlaku maksimal selama 20 tahun sementara dalam skema SSB bunga 5% ini berlaku maksimal 10 tahun dan sisa kreditnya bakal dikenai bunga floating sekitar belasan persen pertahun.

Di skema FLPP Reza hanya perlu membayar cicilan sebesar Rp865.000 flat selama 20 tahun sementara dengan program SSB cerita itu banyak Rp860.000 di 10 tahun pertama dan sekitar 1,2 jutaan di 10 tahun sisanya. Seprti di awal tadi aku yang sudah kita bahs kalau FLPP itu disarankan untuk kamu yang bergaji di bawah 4juta dan ingin mengambil tenor cicilan selama maksimal 20 tahun. Sementara SSB disarankan untuk kamu yang bergaji 4-8 juta dan ingin mengambil tenor cicilan selama maksimal 10 tahun.

Kelebihan dan kekurangannya

Kelebihan utamanya ya tentu saja harganya terjangkau, dikarenakan beban bunganya terjangkau otomatis cicilan dan harganya jauh lebih terjagkau daripada KPR non subsidi. Selain itu KPR subsidi juga sudah bebas PPN, sudah termasuk permi asuransi, bahkan ada subsidi DP juga. Tapi dibalik kelebihan pasti ada kekurangannya.

Kekurangannya itu salah satunya ada di kualitas bangunan yang standar atau bahkan beberapa kurang baik. Material bangunannya juga relatif standar jadi memang agak susah untuk menharapkan kualitas bangunan yang bagus karena memang ada batasan harga untuk rumah subsidi.

Dan rumah subsidi itu juga belum ada dapur dan garasi nya juga masih tanah, jadi kondisi awalnya memang belum layak buat ditempatin dan perlu direnovasi terlebih dahulu. Selain itu dari sisi lokasi, umumnya rumah subsidi selalu lokasinya agak jauh dari pusat keramaian, kekurangan lainnya kita juga diharapkan untuk menempati rumah tersebut, dimana rumah tersebut boleh dijual atau disewakan orang lain setelah kita tempatin selama minimal lima tahun. Dan sama seperti sebagian perumahan pada umumnya kita juga belum boleh mengubah bentuk bangunan di lima tahun pertama.

Jadi rumah subsidi ini memang diperuntukkan untuk kamu yang ingin punya rumah kecil sederhana tapi budgetnya terbatas banget, mengingat biaya rumah subsidi ini bisa dibilang beda tipis sama biaya ngontrak rumah.

Terakhir ada tips nih buat kamu yang berminat ingin mengambil KPR subsidi. Yang pertama kamu harus cek dulu rekam jejak kontraktor bangunannya, sebelumnya pihak developer sudah pernah membangun rumah subsidi atau Cluster lain, jika pernah bagimana kualitas bangunan yang dibuat, kamu bisa coba cek langsung atau juga bisa baca review penghuni rumah yang sudah dibangun sama developer tersebut.

Yang kedua, cek material dan spesifikasi bangunan. Pastikan bangunan itu sesuai sama material dan spesifikasi yang tercatat kamu bisa memantau proses pembangunan rumah kamu buat memastikan hal ini.

Yang ketiga cek akses jalan dan juga lingkungan sekitar. Pilih rumah subsidi yang akses jalannya sudah bagus dan juga ramai pemukiman. Cek juga fasilitas umum yang ada di sekitar terutama terkait fasilitas kesehatan, pendidikan dan juga perbelanjaan. Dan yang gak kalah penting adalah sumber air bersih, sebaiknya rumah subsidi tersebut sudah memiliki akses PDAM.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat kamu Khususnya buat kamu yang mau membeli rumah dengan budget terbatas. Aku ngerti banget beli rumah itu adalah perjalanan panjang dan perjuangan yang gak gampang tapi semoga artikel ini bisa memberi kamu alternatif pembiayaan kepemilikan rumah khususnya buat kamu yang bergaji UMR atau bahkan di bawah UMR.

Sumber: Youtube/ngomongin uang











Posting Komentar untuk "Cara Membeli Rumah Untuk Pendapatan UMR"