Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyesalan Seorang Anak

Seorang pemuda yang sebentar lagi lulus, menginginkan hadiah sebuah mobil sport, ia lantas memberi tahu ayahnya tentanga keinginannya tesebut. 

Sumber : https://pixabay.com/id/b13923790

Ayahnya adalah seorang miliarder terkenal. Ketika sang anak berkata demikian, sang ayah hanya tersenyum saja tanpa membalas dengan ucapan apapun. Anak itu yakin bahwa mobil sport yang ia idam-idamkan akan diberikan oleh ayahnya. Berbulan-bulan pun berlalu, Pemuda tersebut lulus dengan prestasi yang luar biasa  bahkan melebihi ekspetasi ayahnya. 

Pada Suatu hari sang ayah meminta anaknya untuk datang ke ruang baca. Sang ayah memuji putranya dan mengungkapkan kegembiraan serta kebahagiaannya untuk sang anak. Anak itu tersenyum puas, di matanya dia sudah membayangkan mobil sport yang  menjadi impiannya. Akan tetapi, tiba-tiba sang ayah membagikan sebuah kotak yang dikemas dengan rapi dan indah. Anak itu terkejut & terheran-heran dengan apa yang dilihatnya. Pemuda tersebut membuka kotak itu & bertanya kepada ayahnya, “Apa maksudnya ini Ayah?”. Pemuda ini hanya melihat Al-Quran Kecil yang dibalut dengan tulisan tinta emas kaligrafi di bagian depan. Pemuda ini merasa sangat sedih & merasa sedang dipermainkan, Ia pun langsung meluapkan amarahnya dengan berkata "Ayah sengaja mempermainkanku?! Bukannya ayah tahu betapa aku sangat menginginkan mobil ini ayah, Aku tahu ayah mampu membeli mobil ini. Bukan Al Quran yang aku minta...!!!". Ucapnya lantang sambil melempar Al Quran ke atas meja. Setelah itu, ia kemudian meninggalkan ayahnya tanpa memberinya waktu untuk berbicara. Tanpa berfikir panjang, dia berlari untuk mengambil tas dan memasukkan pakaiannya ke dalamnya, Pemuda ini kabur dari rumahnya tanpa sempat memberikan waktu ayahnya untuk berbicara.  

10 tahun kemudian,  anak itu sudah menjadi orang yang sukses, ia memiliki istri  yang cantik dan sudah mempunyai anak, meskipun ia  sudah cukup bahagia akan tetapi hatinya tetap Gundah gulana mengingat peristiwa 10 tahun yang lalu, ada perasaan menganjal yang sangat menganggu kebahagiaannya sekarang ini, ia belum pernah melihat ayahnya semenjak kejadian tersebut. Pada suatu hari, ada seseorang yang datang kerumahnya untuk mengumumkan bahwa sang ayah telah meninggal dunia. Sang Ayah ternyata mewariskan seluruh hartanya kepada sang anak. Ia diminta segera pulang untuk mengurus warisannya. 

Dengan hati yang terpukul, ia pergi ke rumah ayahnya untuk pertama kalinya sejak peristiwa 10 tahun yang lalu. Jantungnya berdegup kencang saat ia melihat rumahnya yang berisikan kenangan indah masa lalu bersama Ayahnya masih sama seperti dulu. Hatinya yang sedih menjadi semakin sedih ketika dia menemukan Al-Quran yang dulu ia buang di depan ayahnya, ternyata selama ini, hadiah yang akan diberikan kepadanya masih tersimpan rapi seperti harapan ayahnya yang selalu menunggu kepulangan anaknya. Ia pun kemudian berjalan perlahan  menuju meja & langsung mengambil Al quran dan membukanya. Air Mata Pemuda ini langsung berlinang menghujam deras ke sejulur wajahnya terbayang kejadian 10 tahun yang lalu, pada saat itu terdengar suara "Klinting...!", ada sebuah barang kecil yang jatuh dari Al Quran. Barang yang jatuh merupakan sebuah kunci yang terselip di Al Quran, saat Al Qurannya secara tidak sengaja terbuka bagian belakangnya, terselip sebuah amplop kecil yang sudah diselipkan oleh ayahnya. Dia segera mengambil kunci & membuka amplop yang ada di dalamnya, Amplop itu berisikan sebuah tanda terima pembelian mobil sport yang dibeli secara cash oleh ayahnya & selembar tulisan dari ayahnya yang berisikan tulisan :

"HADIAH UNTUK ANAKKU TERCINTA". 

Saat itu, air mata sang anak mengalir semakin deras. Hatinya hancur dan tertegun, seolah-olah dia telah ditusuk oleh seribu pedang. 

Posting Komentar untuk "Penyesalan Seorang Anak "